Selasa, 08 September 2015

Berita Bola 'Bukan Cuma Sepakbola, Profesi Atlet di Indonesia Tak Bisa Jadi Jaminan Hidup'

Berita Bola 'Bukan Cuma Sepakbola, Profesi Atlet di Indonesia Tak Bisa Jadi Jaminan Hidup'

sumber berita 'Bukan Cuma Sepakbola, Profesi Atlet di Indonesia Tak Bisa Jadi Jaminan Hidup' : http://detik.feedsportal.com/c/33613/f/656101/s/49a9fe89/sc/3/l/0Lsport0Bdetik0N0Csepakbola0Cread0C20A150C0A90C0A80C1811210C30A135720C760Cbukan0Ecuma0Esepakbola0Eprofesi0Eatlet0Edi0Eindonesia0Etak0Ebisa0Ejadi0Ejaminan0Ehidup/story01.htm
Jakarta - Keputusan beberapa pemain sepakbola mendaftarkan diri menjadi anggota tentara bukan semata karena kompetisi tengah terhenti. Secara umum profesi atlet di Indonesia belum bisa dijadikan jaminan hidup.

Menurut keterangan pihak TNI, ada 12 pemain sepakbola yang lolos dalam tes penerimaan khsusus. Tujuh di antaranya adalah pemain timnas U-23, termasuk di antaranya Ravi Murdianto, Manahati Lestusen, dan Abduh Lestaluhu.

"Saya kira tidak ada hubungannya antara pemain yang alih profesi dengan krisis (kompetisi) sekarang. Itu mungkin sudah menjadi cita-cita mereka sejak dulu yang ingin masuk tentara," kata pengamat sepakbola Budiarto Shambazy kepada detikSport.

"Karena menjadi tentara itu bukan sekadar profesi. Ini bicara mengabdi kepada negara. Jadi bukan seperti pekerjaan yang terpaksa menjual barang karena tidak ada kompetisi. Itu beda. Tentara itu profesi yang mulia. Jadi tidak ada kaitannya dengan krisis sepakbola Indonesia yang tanpa kompetisi saat ini," lanjutnya.

Memang, diakuinya, kondisi tanpa ada kejelasan kompetisi sangat memprihatinkan. Tapi kondisi saat ini sudah lebih baik dengan adanya turnamen seperti Piala Kemerdekaan dan Piala Presiden.

"Mungkin saja dalam waktu dekat akan ada turnamen-turnamen lainnya. Tapi sekali lagi komentar yang pas saat ini adalah karena profesi olahraga di Indonesia memang belum bisa dijadikan profesi untuk jaminan hidup," cetusnya.

"Itu sudah dari dulu, kok. Tidak hanya sepakbola saja, tapi semua olahraga di Indonesia memang belum atau tidak ada jaminan untuk hidup. Lihat saja juara-juara kita. Banyak yang susah hidupnya padahal dia Olimpiade atau juara dunia. Jadi memang olahraga di Indonesia itu belum menjadi profesi yang bisa menjamin hidup. Apalagi atlet itu masa pengabdiannya pendek. Dia hanya sampai usia 30-an. Setelah itu selesai. Makanya ketika dia menjadi atlet, ia harus bekerja sekeras-kerasnya untuk bisa mendapat penghasilan yang memadai untuk ditabung. Sehingga masa depannya terjamin."Next

Nuhun for visit 'Bukan Cuma Sepakbola, Profesi Atlet di Indonesia Tak Bisa Jadi Jaminan Hidup'

Tidak ada komentar:

Posting Komentar