sumber berita Utak-atik Pola Serangan Liverpool di Pekan Pertama Liga Inggris : http://detik.feedsportal.com/c/33613/f/656101/s/48d8c8f7/sc/13/l/0Lsport0Bdetik0N0Csepakbola0Cread0C20A150C0A80C10A0C12460A10C29876930C1480A0Cutak0Eatik0Epola0Eserangan0Eliverpool0Edi0Epekan0Epertama0Eliga0Einggris/story01.htm
Liverpool berhasil memulai Liga Inggris 2015/2016 dengan kemenangan 1-0 atas Stoke City. Gol tunggal Phillipe Coutinho membuat Liverpool menghapus mimpi buruk mereka di Britannia Stadium bulan Mei lalu. Ketika itu, mereka harus rela menutup Liga Inggris musim 2014/2015 dengan kekalahan telah 1-6 dari Stoke City.
Penyerang baru Liverpool yang didatangkan dari Aston Villa, Christian Benteke, langsung dimainkan sejak awal pertandingan. Liverpool menggunakan formasi 4-2-3-1, dengan Jordan Henderson dan James Milner sebagai poros ganda. Sedangkan salah satu bintang baru Liverpool yang didatangkan dari Hoffenheim, Roberto Firmino, harus memulai pertandingan dari bangku cadangan.
Di pihak tuan rumah, Stoke City langsung menurunkan Ibrahim Affelay yang baru didatangkan dari Barcelona. Affelay ditempatkan di sisi kiri permainan Stoke City. Dengan formasi 4-5-1, pelatih Stoke City, Mark Hughes, mempercayakan lini serang kepada Mame Biram Diouf seorang.
Starting XI kedua kesebelasan
Liverpool Gagal Mendominasi di Babak Pertama
Kehadiran Benteke di lini serang Liverpool membuat Brendan Rodgers memainkan cara bermain yang sedikit berbeda dari biasanya. Pada pertandingan ini, Liverpool lebih banyak memainkan bola-bola yang langsunng diarahkan ke depan. Liverpool tidak terlalu banyak melakukan ball possession di area sendiri dan lebih banyak melepaskan umpan lambung langsung ke depan.
Hal ini bertujuan untuk memaksimalkan kemampuan duel udara yang dimiliki oleh Benteke. Pemain asal Belgia tersebut memang memiliki kemampuan duel udara yang sangat baik.
Benteke berhasil menjawab keinginan Rodgers dengan memenangi duel-duel melawan bek-bek Stoke City. Menurut catatan, ia berhasil memenangi 7 kali duel udara disepanjang pertandingan. Angka ini membuat Benteke menjadi pemain yang paling banyak memenangi duel dalam pertandingan ini.
Namun, hal ini ternyata tidak cukup untuk membuat Liverpool menciptakan peluang. Di sepanjang babak pertama Liverpool bahkan sama sekali tidak berhasil menciptakan peluang. Mereka hanya berhasil melepaskan 3 tendangan dari luar kotak penalti yang ketiganya kandas akibat blok dari pemain-pemain Stoke.
Nuhun for visit Utak-atik Pola Serangan Liverpool di Pekan Pertama Liga Inggris
Penyerang baru Liverpool yang didatangkan dari Aston Villa, Christian Benteke, langsung dimainkan sejak awal pertandingan. Liverpool menggunakan formasi 4-2-3-1, dengan Jordan Henderson dan James Milner sebagai poros ganda. Sedangkan salah satu bintang baru Liverpool yang didatangkan dari Hoffenheim, Roberto Firmino, harus memulai pertandingan dari bangku cadangan.
Di pihak tuan rumah, Stoke City langsung menurunkan Ibrahim Affelay yang baru didatangkan dari Barcelona. Affelay ditempatkan di sisi kiri permainan Stoke City. Dengan formasi 4-5-1, pelatih Stoke City, Mark Hughes, mempercayakan lini serang kepada Mame Biram Diouf seorang.
Starting XI kedua kesebelasan
Liverpool Gagal Mendominasi di Babak Pertama
Kehadiran Benteke di lini serang Liverpool membuat Brendan Rodgers memainkan cara bermain yang sedikit berbeda dari biasanya. Pada pertandingan ini, Liverpool lebih banyak memainkan bola-bola yang langsunng diarahkan ke depan. Liverpool tidak terlalu banyak melakukan ball possession di area sendiri dan lebih banyak melepaskan umpan lambung langsung ke depan.
Hal ini bertujuan untuk memaksimalkan kemampuan duel udara yang dimiliki oleh Benteke. Pemain asal Belgia tersebut memang memiliki kemampuan duel udara yang sangat baik.
Benteke berhasil menjawab keinginan Rodgers dengan memenangi duel-duel melawan bek-bek Stoke City. Menurut catatan, ia berhasil memenangi 7 kali duel udara disepanjang pertandingan. Angka ini membuat Benteke menjadi pemain yang paling banyak memenangi duel dalam pertandingan ini.
Namun, hal ini ternyata tidak cukup untuk membuat Liverpool menciptakan peluang. Di sepanjang babak pertama Liverpool bahkan sama sekali tidak berhasil menciptakan peluang. Mereka hanya berhasil melepaskan 3 tendangan dari luar kotak penalti yang ketiganya kandas akibat blok dari pemain-pemain Stoke.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar