sumber berita Pada Usia 40 Tahun, Valeron Hadir Lagi di La Liga bersama Las Palmas : http://detik.feedsportal.com/c/33613/f/656101/s/4919d9a8/sc/3/l/0Lsport0Bdetik0N0Csepakbola0Cread0C20A150C0A80C190C13110A50C2995450A0C750Cpada0Eusia0E40A0Etahun0Evaleron0Ehadir0Elagi0Edi0Ela0Eliga0Ebersama0Elas0Epalmas/story01.htm
Jakarta - Juan Carlos Valeron tak pernah juara La Liga sepanjang kariernya, walaupun penggemar kompetisi itu niscaya tahu namanya. Mantan pemain internasional Spanyol berusia 40 tahun tersebut kini sedang bersiap menyapa kembali La Liga bersama Las Palmas.
Pada masa jayanya dulu Valeron dikenal sebagai salah satu pemain tengah paling sip di La Liga. Tanya saja ke Diego Tristan atau Roy Makaay yang secara berturut-turut menjadi Pichichi musim 2001-02 dan 2002-03 akibat dimanjakan oleh Valeron di Deportivo La Coruna.
"Valeron adalah pemain terbaik yang pernah main bersamaku," ucap Makaay pada suatu waktu seperti dikutip Sky Sports.
Pengakuan atas kehebatan Valeron di atas lapangan itu, menurut Sky Sports, bahkan pernah pula diutarakan maestro sepakbola Prancis Zinedine Zidane yang tak pernah satu tim dengannya. "Sepakbola akan lebih mudah kalau Valeron main bersamaku."
Melirik capaian, Zidane dan Valeron memang amat beda. Kalau Zidane pernah juara Piala Dunia dan Piala Eropa dengan Prancis, dan di antaranya berjaya di La Liga dan Liga Champions dengan Real Madrid, torehan Valeron dalam puncak kariernya di Depor paling banter cuma titel Copa del Rey yang semata wayang, dua buah Piala Super Spanyol, dan Piala Intertoto.
Akan tetapi, Valeron disebut tetap punya kharisma yang sama dan tak kalah dicintai. "Ia diberi tepuk tangan di seluruh stadion karena ia merupakan orang yang jujur dan tak pernah menyombongkan diri," kata Javi Castellano, rekan setimnya di Las Palmas.
Las Palmas sendiri untuk Valeron bukanlah klub asing. Lahir di Gran Canaria, Kepulauan Canary, Valeron mulai merajut karier sepakbola bersama Las Palmas yang merupakan klub setempat. Bak perputaran nasib Valeron kembali membela klub tersebut sejak Juli 2013 lalu setelah sebelumnya berseragam Depor, Atletico Madrid, dan Mallorca dalam persepakbolaan Spanyol.
Pada musim pertamanya kembali membela Los Amarillos, Valeron gagal membukakan jalan ke La Liga. Barulah pada musim kedua ia berhasil melakukannya. Mulai akhir pekan Las Palmas pun akan kembali menyeruak di La Liga, setelah 2001-02, dan Valeron pun bakal berkesempatan memamerkan sisa-sisa kemampuan di kompetisi level tertinggi persepakbolaan Spanyol.
"Ia akan main di kompetisi teratas musim depan (2015-16) agar bisa mengucapkan perpisahan kepada seluruh lapangan di Spanyol," ucap Presiden Las Palmas Miguel Angel Ramirez seperti dikutip Eurosport akhir Juni lalu.
Pertandingan pertama Las Palmas di La Liga 2015-16 adalah dengan menyambangi Vicente Calderon, markas Atletico Madrid yang juga pernah dibela oleh Valeron.
Nuhun for visit Pada Usia 40 Tahun, Valeron Hadir Lagi di La Liga bersama Las Palmas
Pada masa jayanya dulu Valeron dikenal sebagai salah satu pemain tengah paling sip di La Liga. Tanya saja ke Diego Tristan atau Roy Makaay yang secara berturut-turut menjadi Pichichi musim 2001-02 dan 2002-03 akibat dimanjakan oleh Valeron di Deportivo La Coruna.
"Valeron adalah pemain terbaik yang pernah main bersamaku," ucap Makaay pada suatu waktu seperti dikutip Sky Sports.
Pengakuan atas kehebatan Valeron di atas lapangan itu, menurut Sky Sports, bahkan pernah pula diutarakan maestro sepakbola Prancis Zinedine Zidane yang tak pernah satu tim dengannya. "Sepakbola akan lebih mudah kalau Valeron main bersamaku."
Melirik capaian, Zidane dan Valeron memang amat beda. Kalau Zidane pernah juara Piala Dunia dan Piala Eropa dengan Prancis, dan di antaranya berjaya di La Liga dan Liga Champions dengan Real Madrid, torehan Valeron dalam puncak kariernya di Depor paling banter cuma titel Copa del Rey yang semata wayang, dua buah Piala Super Spanyol, dan Piala Intertoto.
Akan tetapi, Valeron disebut tetap punya kharisma yang sama dan tak kalah dicintai. "Ia diberi tepuk tangan di seluruh stadion karena ia merupakan orang yang jujur dan tak pernah menyombongkan diri," kata Javi Castellano, rekan setimnya di Las Palmas.
Las Palmas sendiri untuk Valeron bukanlah klub asing. Lahir di Gran Canaria, Kepulauan Canary, Valeron mulai merajut karier sepakbola bersama Las Palmas yang merupakan klub setempat. Bak perputaran nasib Valeron kembali membela klub tersebut sejak Juli 2013 lalu setelah sebelumnya berseragam Depor, Atletico Madrid, dan Mallorca dalam persepakbolaan Spanyol.
Pada musim pertamanya kembali membela Los Amarillos, Valeron gagal membukakan jalan ke La Liga. Barulah pada musim kedua ia berhasil melakukannya. Mulai akhir pekan Las Palmas pun akan kembali menyeruak di La Liga, setelah 2001-02, dan Valeron pun bakal berkesempatan memamerkan sisa-sisa kemampuan di kompetisi level tertinggi persepakbolaan Spanyol.
"Ia akan main di kompetisi teratas musim depan (2015-16) agar bisa mengucapkan perpisahan kepada seluruh lapangan di Spanyol," ucap Presiden Las Palmas Miguel Angel Ramirez seperti dikutip Eurosport akhir Juni lalu.
Pertandingan pertama Las Palmas di La Liga 2015-16 adalah dengan menyambangi Vicente Calderon, markas Atletico Madrid yang juga pernah dibela oleh Valeron.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar